STRATEGI PENGEMBANGAN MADRASAH TSNAWIYAH BERBASIS PESANTREN (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Daarul Ikhlaash Sangatta Selatan)

Lilis, Nim 20.1.12.007. Strategi Pengembangan Madrasah Tsanawiyah Berbasis Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Daarul Ikhlaash Sangatta Selatan) Kabupaten Kutai Timur. Program Studi Manajemen Pendidkkan Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta. Penelitian ini dibawah bimbingan Bapak Ramdanil Mubarok, M.M sebagai pembimbing I dan Ibu Tri Velyna, M.Pd sebagai pembimbing ke II.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk strategi pengembangan madrasah tsanawiyah berbasis pesantren, penerapan strategi pengembangan madrasah tsanawiyah berbasis pesantren, dan faktor pendukung dan penghambat strategi pengembangan madrasah tsanawiyah berbasis pesantren.

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya adalah menggunakan teknik analisis data Matthew Milles and Michael Hberman yaitu kondensasi data, penyajian data, penggambaran dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk strategi pengembangan madrasah Tsanawiyah berbasis pesantren di pesantren Daarul Ikhlaash terdapat kegiatan berupa pengembangan kitab kuning baik dengan memaknai kitab kuning secara gundul, dan pembelajaran umum yang berbasis agama dengan metode memaknai seperti halnya di pesantren, program materi yayasan. Penerapan strategi pengembangan madrasah Tsanawiyah seperti memiliki guru yang rata-rata lulusan pesantren sehingga dapat mengajarkan kepada peserta didik sudah kompeten dalam bidangnya seperti Thaharah, Muhadharah, dan Bahasa Arab. Apapun faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung didukung oleh sarana prasarana yang baik dan juga memadai, tenaga pendidik yang cukup kompeten dalam bidangnya. Faktor penghambatnya dari sistem ekonominya berpengaruh terhadap kelengkapan sarana prasarananya madrasah.