STUDI KOLABORASI KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 SANGATTA UTARA

Eva Nurjannah. NIM 18.1.12.004. Studi Kolaborasi Kinerja Pendidik Dan Tenaga Kependidikan di SMP Negeri 2 Sangatta Utara. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Utara Kutai Timur. Penelitian ini dilakukan dibawah bimbingan Ramdanil Mubarok, S. Pd.I., MM. sebagai pembimbing I, dan Iswanto, M.Pd sebagai pembimbing II.
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk kolaborasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kinerja di SMP Negeri 2 Sangatta Utara. (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kolaborasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 2 Sangatta Utara. (3) untuk mengetahui dampak kolaborasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan terhadap kualitas layanan pendidikan di SMP Negeri 2 Sangatta Utara.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang disebut deskriptif. Wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Data primer dan sekunder adalah sumber data yang digunakan. Teknik kondensasi, penyajian, penarikan kesimpulan, dan verifikasi digunakan untuk menganalisis data, dan teknik triangulasi digunakan untuk memverifikasi keabsahan data. Sumber informasi utama dalam Penelitian ini bersumber dari kepala sekolah, kepala tata usaha, dan perwakilan guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Sangatta Utara. Peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Selanjutnya, data dari berbagai sumber dikumpulkan, diproses, dan dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kolaborasi antara pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 2 Sangatta Utara terbukti menjadi pilar utama dalam meningkatkan kinerja sekolah. Kolaborasi ini didukung oleh kegiatan rapat koordinasi, workshop, dan evaluasi kinerja bersama yang rutin. (2) aktor pendukung meliputi kepemimpinan inklusif, budaya saling menghargai, pembagian tugas yang jelas, serta sistem penghargaan yang adil. Di sisi lain, faktor penghambat meliputi beban kerja yang tinggi, kesenjangan latar belakang pendidikan, dan keterbatasan sarana prasarana. (3) Dampak kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui penyusunan program remedial yang tepat dan prestasi siswa yang meningkat, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan harmonis di sekolah.