UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA SOCIETY 5.0 DI SMA NEGERI 1 SANGATTA UTARA

Ajeng Yunitasari, NIM.20.1.11.020, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Tantangan Era Society 5.0 di SMA Negeri 1 Sangatta Utara. Skripsi ini dilaksanakan di bawah bimbingan Bapak Mahfud Ifendi, M.Pd.I selaku pembimbing I dan Bapak Muhammad Ibnu Faruq Fauzi,M.Pd.I selaku pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantangan yang di hadapi guru Pendidikan agama Islam di era society 5.0, Upaya-upaya yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam menghadapi setiap tantangan yang muncul pada era society 5.0 di SMA Negeri 1 Sangatta Utara, serta factor pendukung dan factor penghambat yang di dapatkan oleh guru dalam menghadapi tantangan yang ada. . Target penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan siswa di SMA Negeri 1 Sangatta Utara.

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan suatu penelitian yang bertujuan mengeksplorasi data sesuai dengan pembahasan. Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data penelitian dengan cara wawancara dengan responden, kemudian teknik observasi untuk mengamati secara langsung kegiatan yang berlangsung di SMA Negeri 1 Sangatta Utara, lalu teknik dokumentasi untuk mendapatkan beberapa data pendukung yang juga diperlukan dalam penelitian ini.

Dari hasil penelitian ini : (1) Tantangan yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam era society 5.0 yaitu meningkatnya jumlah guru yang tidak mahir dalam menggunakan teknologi yang semakin canggih, kesulitan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi digital, serta meluasnya akses siswa terhadap konten yang tidak selaras dengan prinsip-prinsip Islam. (2) Upaya yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam menghadapi tantangan era society 5.0 yaitu para guru terlibat dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan media atau teknologi yang semakin berkembang, serta menerapkan metode pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. (3) faktor pendukung yang diperoleh para guru yaitu ketersedian sarana dan prasarana yang memadai, serta inisiatif sekolah untuk menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi yang tersedia. Sedangkan faktor penghambat yang bersumber dari aspek internal, di mana sikap guru yang enggan untuk memperbaharui keterampilan dalam memanfaatkan teknologi yang ada serta ketidakminatan siswa terhadap konten-konten edukatif.