PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PROGRAM BINA CINTA TUHAN (BCT) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) YPPSB SANGATTA UTARA

Nurul Fadilah Amrul. 20.1.11.018. Pembinaan Mental Keagamaan Peserta Didik Melalui Pendidikan Agama Islam Berbasis Program Bina Cinta Tuhan (BCT) Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPPSB Sangatta Utara. Skripsi, Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta. Skripsi ini di bawah bimbingan H. Arif Rembang Supu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan I dan Dr. Hj. Rusmiati Indrayani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan mental keagamaan peserta didik melalui Pendidikan Agama Islam berbasis program BCT, apa saja faktor pendukung dan hambatan dalam pelaksanaannya dan bagaimana upaya guru program BCT dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan mental keagamaan peserta didik melalui Pendidikan Agama Islam berbasis program BCT di SMP YPPSB Sangatta Utara.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis untuk menggarnbarkan keadaaan, status fenomena secara sistematis, aktual, dan akurat, untuk memperoleh data yang lengkap dan objektif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi serta analisis dokumen terkait program BCT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program BCT memiliki peran yang signifikan dalam pembinaan mental keagamaan peserta didik. Melalui pendekatan yang holistik dan interaktif, program ini mampu memperkuat pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap ajaran agama Islam, serta membantu mereka dalam menginternalisasi nilai-nilai spiritualitas dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Program BCT juga membantu dalam membangun sikap positif terhadap Tuhan dan kecenderungan untuk menjalani kehidupan yang bermakna berdasarkan ajaran agama.Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor pendukung dan hambatan dalam pelaksanaan Program BCT, termasuk keterlibatan guru, dukungan institusi, dan faktor lingkungan. Rekomendasi diberikan untuk meningkatkan efektivitas program, termasuk pelatihan bagi guru, peningkatan kolaborasi dengan orang tua, dan integrasi program dengan kurikulum sekolah secara menyeluruh.