STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN SELF CONTROL (KONTROL DIRI) SISWA DI SMA NEGERI 2 SANGATTA UTARA

Muhammad Syukur, NIM 20.1.11.027. Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Self Control (Kontrol Diri) Siswa di SMA Negeri 2 Sangatta Utara. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAI Sangatta Kutai Timur. Dibimbing oleh Bapak H. Abdurrahim Yunus, DEA. selaku pembimbing I dan Bapak Iswanto M.Pd. selaku pembimbing II.
Kurangnya kontrol diri siswa sehingga dapat memicu konsentrasi belajar kurang, mempengaruhi prestasi, kurangnya kedisiplinan, mengelola emosi. Maka alasan peneliti mengambil judul ini adalah bagaimana strategi guru PAI dalam meningkatkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Negeri 2 Sangatta Utara.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana strategi guru PAI dalam meningkatkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Negeri 2 Sangatta Utara, (2) untuk menguraikan bagaimana proses peningkatan self control (kontrol diri) siswa di SMA Negeri 2 Sangatta Utara, dan (3) untuk mendeskripsikan bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Negeri 2 Sangatta Utara
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi informan ialah guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Sangatta Utara, dan Siswa SMA Negeri 2 Sangatta Utara terkhusus sebagai perwakilan kelas, 1 orang bagi kelas X, XI, dan XII. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini diantaranya: (1) Strategi Guru PAI dalam meningkatkan self control (kontrol diri) siswa di SMA Negeri 2 Sangatta Utara yaitu dengan menerapkan strategi berbasis standar dakwah, mencari bantuan (Teman sebaya ataupun yang dipercayainya, Wali Kelas, BK, dan Kepala Sekolah), dan mengontrol emosi siswa menjadi kebiasaan baik, beradab, dan sopan santun. (2) Proses peningkatan self control (kontrol diri) siswa dari strategi guru PAI dengan menerapkan buku Sasana Krida, dan Buku Absensi Sholat Berjamaah, sehingga proses peningkatannya menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan toleransi. (3) Faktor pendukung adalah keinginaan siswa ingin berubah, kegiatan keagamaan, dan dukungan keluarga. Sedangkan faktor penghambatnya adalah paksaan orang tua, regulasi negara yang mengatur guru, dan guru yang kurang meluangkan waktunya kepada siswa yang bermasalah.